Kamis, 27 Juni 2013

RENUNGAN TENTANG KESABARAN

Seorang anak mengeluh pada ayahnya; “Aku capek, sangat capek. Aku belajar mati²an sedangkan temanku dengan enaknya menyontek. Aku mau menyontek saja. Aku capek karena harus menjaga lidahku, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati. Aku capek ayah, aku capek menahan diri, mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah...!!!!” (sang anak mulai menangis.)

Sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya, ”Anakku, ayo ikut ayah...!!!”

*Lalu mereka menyusuri jalan yang jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang.

”Ayah, mau kemana kita...??? Aku tidak suka jalan ini. Lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. Badanku dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah karena banyak ilalang, aku benci jalan ini ayah...!!!” (anaknya terus mengeluh.)

Akhirnya mereka sampai di sebuah telaga yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak kupu², bunga² yang indah, dan pepohonan rindang.

“Wah… tempat apa ini ayah...??? Aku suka tempat ini...!!!” (kata sang anak dengan senyum indah di wajahnya.)

“Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah. Anakku, taukah engkau mengapa di sini begitu sepi padahal amat indah...???” (tanya sang ayah.)

“Tidak Ayah...!!!” (jawab sang anak.)

“Itu karena orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal mereka tau ada telaga di sini. Mereka hanya kurang sabar dalam menyusuri jalan ini...!!!” (jawab sang ayah.)

“Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran dalam kejujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan agar kita mendapat kemenangan...!!!” (tutup sang ayang sambil memeluk anaknya.)

*****
Sahabat Hidup adalah perjuangan untuk mengendalikan dan mengalahkan diri.

Jalanilah hidup ini dengan penuh kesabaran. Insya Allah kita akan dimudahkan. Aamiin.

SALING BERKAITAN

Ketika burung hidup, ia makan semut
Ketika burung mati, semut makan burung

Jadi, waktu berputar kapan saja.
Jangan merendahkan siapapun dalam hidup.

Kita menunjukkan penghargaan pada orang lain
bukan karena siapa mereka, tetapi
karena siapakah diri kita sendiri

Kita mungkin berkuasa tapi
waktu lebih berkuasa daripada kita

Satu pohon dapat membuat jutaan batang korek api
 tapi satu batang korek api dapat membakar jutaan pohon

Jadi..
Satu pikiran negatif dapat membakar semua pikiran positif 
maka BERPIKIRLAH POSITIF !!

PERBINCANGAN AYAH DAN ANAK

Seorang anak bertanya kpd ayahnya :
"Ayah temanku membiarkan nyamuk menggigit tangannya sampai kenyang agar nyamuk itu tdk menggigit anaknya. Apakah Ayah juga akan melakukan hal yang sama?".

Sang Ayah tertawa "Tidak nak, ayah akan memasangkan kelambu agar nyamuk tidak dapat menggigit siapapun".

"Oh iya, aku juga membaca tentang seorang Ayah yang rela tidak makan supaya anak-anaknya bisa makan kenyang. Apakah Ayah akan melakukan hal yang sama?", si anak kembali bertanya.

Dgn tegas Ayahnya menjawab "Ayah akan bekerja keras agar kita semua dapat makan kenyang."

Sang anak tersenyum...dan berkata
"Terimakasih..Aku bisa selalu bersandar padamu Ayah.."

Sambil memeluk dan mengusap rambut sang anak, si Ayah berkata "Tidak Nak..!! Tapi aku akan mengajarmu untuk berdiri kokoh diatas kakimu sendiri, agar kau tidak jatuh tersungkur ketika aku harus pergi meninggalkanmu".

Senin, 24 Juni 2013

HIDUP ITU SANGAT SIMPLE

Jika ada orang bicara mengenai kita di Belakang,
itu adalah tanda bahwa kita sudah ada di Depan..

Saat orang bicara merendahkankan diri kita,
itu adalah tanda bahwa kita sudah berada di tempat yang lebih Tinggi.

Dan saat orang bicara dengan nada Iri mengenai kita,
itu adalah tanda bahwa kita mempunyai kebaikan walaupun hanya sedikit.

Bukankah saat orang bicara Buruk mengenai kita,
itu adalah tanda bahwa kehidupan kita sebenarnya Lebih Indah dari mereka?

Jadi,Tetaplah Berpikir Positif dan jangan pernah merasa tersudut dengan kata-kata yang seringkali menyudutkan diri kita.

KISAH SEORANG MURID

Saya seorang Guru SD yang mengajar di jam sore hari. Salah seorang murid saya setiap hari datang terlambat ke sekolah. Tas dan bajunya selalu kotor dan setiap kali saya bertanya tentang baju dan tasnya yang selalu kotor itu, dia hanya terdiam.

Saya masih bisa bersabar dengan keadaan pakaiannya. Tetapi kesabaran saya benar2 diuji dgn sikapnya yg setiap hari datang terlambat.

Pada mulanya saya hanya memberi nasehat. Dia hanya menundukkan kepala tanpa berkata kecuali anggukan yang seolah-olah dipaksakan.

Kali kedua saya memarahinya, dia masih juga mengangguk tetapi masih juga datang terlambat keesokan harinya.

Kali ketiga, saya terpaksa
menjalankan janji saya untuk memberi hukuman yaitu dengan memukulnya kalau masih terlambat. Anehnya dia hanya menyerahkan punggungnya untuk dipukul. Air matanya saja yang berjatuhan tanpa berucap sepatah katapun dari mulutnya.

Keesokan harinya dia masih juga terlambat dan saya memukulnya lagi. Namun ia masih tetap datang ke sekolah dan masih tetap datang terlambat.

Suatu hari saya berencana untuk menyelidikinya ke rumahnya. Setelah mendapat alamatnya, saya melanjutkan niat saya. Ternyata dia tinggal di sebuah kawasan bukit yang tidak begitu jauh dari sekolah. Keadaan rumahnya sungguh sangat sederhana, bahkan bisa dikatakan tidak layak huni.

Saya melihat murid saya itu sedang berdiri di depan rumahnya dalam keadaan gelisah. Seorang wanita yang mungkin ibunya juga kelihatan. Kurang lebih pukul 1.30 siang, seorang anak lelaki sedang berlari-lari sekuat tenaga menuju rumah itu. Sambil berlari dia membuka baju sekolahnya.

Sampai di depan rumah, baju dan tasnya diserahkan kepada murid saya yang langsung bergegas memakainya. Sebelum pakaian sekolahnya sempurna dikenakan, dia sudah berlari ke arah sekolah.

Saya kembali ke sekolah dengan perasaan penuh penyesalan. Saya memanggil anak itu sambil
menahan air mata yang mulai tergenang. "Maafkan Ibu ya. Tadi ibu pergi ke rumah kamu dan memperhatikan kamu dari kejauhan. Siapa yang berlari memberi kamu baju tadi ?".

Dia terkejut dan wajahnya berubah. "Itu kakak saya. Kami bergantian baju dan tas sebab tidak ada baju lain lagi. Hanya baju dan tas itu yang ada. Maafkan saya, Ibu", jawabnya.

"Kenapa kamu tidak memberitahu Ibu dan kenapa kamu biarkan saja ketika ibu memukul kamu?"

"Ibu saya berpesan, jangan meminta-minta kepada orang dan jangan ceritakan kemiskinan kita pada orang. Kalau Ibu Guru mau menghukum dan memukul, serahkan saja punggung kamu".

Sambil menahan air mata yang mulai berguguran, saya memeluk anak itu, "Maaf Ibu..." Kejadian itu cukup menyadarkan saya. Setelah itu saya mencoba untuk membantunya sekuat yang aku mampu.

Semoga bisa menjadi bahan renungan kita bersama, untuk terus bersyukur atas apa yang kita miliki saat ini

CERITA RENUNGAN

Ada seekor siput selalu memandang sinis terhadap katak. Suatu hari, katak yg kehilangan kesabaran akhirnya berkata kepada siput:

"Tuan siput, apakah saya telah melakukan kesalahan, sehingga Anda begitu membenci saya?"

Siput menjawab: "Kalian kaum katak mempunyai empat kaki & bisa melompat ke sana ke mari,
Tapi saya mesti membawa cangkang yg berat ini, merangkak di tanah, jadi saya merasa sangat sedih."

Katak menjawab: "Setiap kehidupan memiliki penderitaannya masing², hanya saja kamu cuma melihat kegembiraan saya, tetapi kamu tidak melihat penderitaan kami (katak)."

Dan seketika, ada seekor elang besar yg terbang ke arah mereka, siput dg cepat memasukan badannya ke dalam cangkang, sedangkan katak dimangsa oleh elang...

Akhirnya siput baru sadar... ternyata cangkang yg di milikinya bukan merupakan suatu beban... tetapi adalah kelebihannya...

Nikmatilah kehidupanmu, tidak perlu dibandingkan dg orang lain. Keirian hati kita terhadap orang lain akan membawa lebih banyak penderitaan...

Rejeki tidak selalu berupa emas, permata atau uang yg banyak bukan pula saat kita di rumah mewah & pergi bermobil.

Karena bukan kebahagiaan yg menjadikan kita berSYUKUR tetapi berSYUKURlah yg menjadikan kita berbahagia..

BBM NAIK JUMLAH RAKYAT MISKIN BERKURANG

KENAIKAN BBM SUDAH TEPAT SASARAN......
MARI KITA DUKUNG!!!!
 
Coba di cerna dulu sebelum protes !!

Ada yang punya analisa: Harga BBM Naik, Jumlah rakyat miskin turun?!
 Yang dibilang PEMERINTAH betul, bahkan bisa sampe 14% lebih.
Analisanya sbg berikut :

- Karna harga BBM naik yang tadinya rakyat miskin yang naik bis, sekarang jadi jalan kaki.. terus dijalan ketabrak metromini yang ngebut karena nguber setoran (soalnya bbmnya naik) terus mati maka RAKYAT MISKIN BERKURANG

- Tadinya rakyat miskin makan sehari 1x.. trus krn BBM naik, harga pangan ikut naik tambah mahal jadi makan sekali buat 3 hari sekali lama-lama mati maka RAKYAT MISKIN BERKURANG

- Tadinya rakyat miskin yang pada sakit dan masih bisa beli obat generik..terus gak bisa beli lagi .. Dan yang tadinya ke puskesmas bisa naik angkot sekarang jalan kaki jadi belum nyampe RS malah mati di jalan maka RAKYAT MISKIN BERKURANG

- Ada rakyat miskin yang jadi stress ... mikirin BBM yang naik, terus stroke akhirnya mati juga maka RAKYAT MISKIN BERKURANG

- Ada rakyat miskin yang kreatif dan berinisiatif buat menuhin kebutuhannya, dia nyolong ayam tetangga .. ketangkep, digebukin massa ampe mati juga maka RAKYAT MISKIN BERKURANG

- Rakyat miskin berebut kartu BLT (Bantuan Langsung Tunai) yang belum selesai di print, gontok-gontokan sampe mati maka RAKYAT MISKIN BERKURANG

- Rakyat miskin di RT 004 gak puas dengan kepemimpinan pak RT yang gak adil mengenai siapa-sipa saja yang berhak dapat kartu BLT, lalu pak RT dipukuli sampe mati maka RAKYAT MISKIN BERKURANG

- Rakyat miskin antri mencairkan dana BLT di kantor pos. Nunggu berdesak-desakan berjam-jam, berhari-hari, berminggu-mingu "" akhirnya mati di kantor pos maka RAKYAT MISKIN BERKURANG

Jadi kesimpulannya :
Langkah pemerintah naikin BBM sudah cukup tepat.... hanya saja naiknya kurang tinggi. Coba kalo dinaekin lebih tinggi lagi.... pasti lebih cepat lagi pengurangan orang miskin..

BBM NAIK GAJI NAIK

Mumet mikir bensin
KABAR GEMBIRA.....
Keputusan pemerintah, berlaku
per 31 Juni 2013. Untuk
mengkompensasi rencana
kenaikan harga BBM dengan ini menaikkan gaji UMR di Indonesia
sesuai lulusan sekolah yaitu:

• SD: 2.250.000
• SMP: 4.250.000
• SMA: 7.250.000
• D3: 10.250.000
• S1: 13.250.000 
Gaji tsb akan di kurs dlm bentuk "YEN", 
dengan ketentuan sbb:

@ yen ono duite..
@ yen presidene mbahmu..
@ yen wakile bapakmu..
@ yen menteri keuangane bojomu
@ yen ing tawang ono lintang
@ yen geli ojo ngguyu
@ Yen ora iso boso jowo bukao kamus.

KASIH JUDUL SENDIRI AJADAH

Boss ngomong ke sekretarisnya:
"Kita akan melakukan perjalanan dinas
seminggu, tolong siap-siap..."

Sekretaris telepon suaminya:
"Mas, saya akan berangkat sama Boss
seminggu untuk perjalanan dinas, hati- hati di rumah ya..."

Suami telepon pacar gelapnya:
"Istriku mau berangkat seminggu,
kamu ada waktu?"

Si pacar gelap bilang ke murid-murid
kursusnya:
"Anak-anak, ibu punya banyak
kerjaan selama seminggu, kursus
ditiadakan selama seminggu..."

Anak kursus bilang ke kakeknya:
"Kek, seminggu ini tidak ada kursus,
gurunya sibuk. Ayo kita jalan-jalan..."

Kakek langsung telepon sekretarisnya:
"Minggu ini saya mau jalan-jalan sama
cucu saya, meeting dibatalkan."

Sekretaris telepon suaminya lagi:
"Mas Boss membatalkan perjalanan
dinasnya, katanya ada kerjaan rumah
yang mendadak..."

Suami bilang ke pacar gelapnya:
"Kamu tidak usah datang, istriku tak
jadi pergi."

Si pacar gelap telepon anak-anak
kursusnya:
"Anak-anak, kursus minggu ini
berjalan seperti biasa."

Murid kursus bilang sama kakeknya:
"Kek, guruku bilang kursus berjalan
normal. Kakek jalan sendiri aja."

Kakek ngomong lagi ke sekretarisnya:
"Minggu ini kita atur perjalanan dinas lagi. Kamu siap-siap, yah!"

wakakakakakakakak........

Terusin sendiri ye ceritanye...!!!

Rabu, 19 Juni 2013

AKIBAT PERGAULAN BEBAS

Beberapa bulan lalu, Mimi bertemu
dengan Boy. Boy begitu tertarik
dengan Mimi. Mimi Pun juga
merasakan hal yang sama.

Setelah beberapa hari Boy
melakukan PDKT, Mimi pun jatuh
dalam pelukan Boy. Keduanya saling mencintai.
Sejak itu, hari-hari mereka lalui
berdua penuh dengan canda.

Hingga suatu hari mereka
bercengkrama. Saling melepaskan
keperjakaan dan keperawanan
mereka masing-masing. Meski
belum menikah, keduanya begitu
serasi dan sejak mereka melakukan hubungan intim untuk
yang pertama kali, keduanya
sering melakukannya lagi.

"Sedikit demi sedikit, lama-lama
jadi buncit."Ternyata Mimi bunting diluar nikah. Meski sudah
bunting, mereka tidak segera
menikah juga. Malah mereka
masih kerap melakukan hubungan
intim dan tidur bareng.

Beberapa bulan kemudian, perut
Mimi semakin membesar. Tapi Boy,
yang telah menanamkan benih di
perut Mimi malah pergi
meninggalkannya . Setelah apa yang diberikan Mimi pada Boy,
Boy begitu mudah
mencampakkannya .

Perut sudah besar dan tidak lama
lagi melahirkan. Mimi tak pernah tau
kabar Boy. Mimi juga tidak kenal orang tua
Boy. Bilang pada orang tua sendiri juga
Tidak mungkin. Dengan besar hati,
Mimi harus sendiri. Melahirkan dan membesarkan anak yang tak
berdosa itu.

Sehari sebelum nglairin, Akhirnya Mimi
bertemu dengan Boy juga. Tapi Mimi hanya
bisa menatap dari kejauhan
melihat Boy sedang bermesraan
dengan yang lainnya. Mimi yang
malang.

Esoknya, perut Mimi kontraksi.
Mimi segera melahirkan. Tak ada Boy,
tak ada orang tua, tak ada bidan
maupun dokter yang
membantunya. Sekuat tenaga
Mimi berusaha bertahan dari sakitnya melahirkan. Perjuangannya
tak sia-sia. Mimi berhasil melahirkan
lima anak yang lucu-lucu dan
imut-imut. Begitu lahir, kelima
anaknya mengeong bersaut-
sautan.

Kini, Mimi tlah menjadi ibu bagi
kelima ekor kucing dan Boy
semakin gencar berburu kucing-
kucing betina lain untuk
memperbanyak populasi kucing di
habitatnya

Hhahaha.... peace gan :-D

BALAS BUDI SANG ADIK


Aku adalah seorang perempuan yang dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil.

Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik,tiga tahun lebih muda dariku.

Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut didepan tembok, dengan sebuah tongkat bambu ditangannya. “Siapa yang mencuri uang itu?” Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, “Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!”
Dia mengangkat tongkat bambu itu tinggi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, “Ayah, aku yang melakukannya!”
Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi.
Ayah begitu marahnya sehingga ia terus-menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas.

Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, “Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal
memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!”

Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung.
Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, “Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi.”

Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku.

Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku.
Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.

Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus.
Saya mendengarnya memberengut, “Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik… hasil yang begitu baik…” Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, “Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?” Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, “Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku. ” Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. “Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!”
Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, “Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini.”
Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.

Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: “Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimimu uang.” Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang.
Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20.

Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai
ke tahun ketiga (di universitas).
Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, “Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!"
Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh,seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, “Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?”
Dia menjawab, tersenyum, “Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?”
Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, “Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga!
Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu…”
Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, “Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu.” Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.

Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih dimana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. “Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!”
Tetapi katanya, sambil tersenyum, “Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu..”
Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan
sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya. “Apakah itu sakit?” Aku menanyakannya.
“Tidak,tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan…” Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya,dan air mata mengalir deras turun ke wajahku.
Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.

Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, “Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini.” Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut.
Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi. Suatu hari, adikku di atas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, “Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?”
Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. “Pikirkan kakak ipar–ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?” Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah, “Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!”
“Mengapa membicarakan masa lalu?” Adikku menggenggam tanganku.
Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.

Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, “Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?” Tanpa bahkan berpikir ia menjawab,“Kakakku.”
Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. “Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sendoknya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya.”
Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku. Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, “Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku.” Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.

JAWABAN SANG IBU

seorang anak bertanya kepada sang ibu:
"bu, apakah aku cantik?"
"tidak" jawab sang ibu.

anak itu terkejut "bu, apakah ibu menginginkan untuk bersamaku selamanya?" sang ibu menggeleng "tidak"

anak itu sangat tidak percaya dengan apa yang telah ia dengar.
"ibu, apakah ibu akan menangisiku kalo aku pergi meninggalknmu?"

sang ibu menjawab dengan tenang "ibu tidak akan menangisimu"

anak itu sangat terpukul dan langsung pergi kekamarnya.

lalu sang ibu menghampiri anaknya,memegang pundak dan menatapnya sambil berkata:

"kamu tidak cantik tapi sangat cantik, ibu tidak ingin bersamamu tapi ibu MEMBUTUHKANMU bersama ibu selamanya, dan sayang, ibu tak akan menangis jika kamu meninggalkan ibu karna ibu tak akan mampu hidup tanpa dirimu. "

#seorang ibu sm kita bagaikan mata dan lengan, jika mata tergores lengan tak akan merasa sakit, tapi jika lengan tergoreng mata akan mengeluarkan air mata.

Selasa, 18 Juni 2013

5 HEWAN PURBA YANG MASIH HIDUP

1. Salamander Raksasa China


Hewan gendut ini dianggap sudah bertahan hidup selama 30 juta tahun yang berarti mereka selamat dari spesies beruang raksasa dan hyena sebesar sapi. Untungnya, salamander raksasa China ini adalah satu dari daftar hewan prasejarah yang tidak akan memakan manusia. Salamander raksasa ini merupakan hewan endemik China. Di mana ketika dinosaurus tak bertahan hidup, salamander yang mungkin lucu ini masih ada sampai sekarang.

2. Alligator Gar
Ini predator bersisik tebal yang ditemukan di AS selatan, utara dan timur Meksiko, menjadi ikan air tawar terbesar di Amerika Utara. Alligator Gar dapat tumbuh hingga 4 meter dan berat sampai 200 kg. Alligator Gar yang disebut demikian karena penampilan mereka mirip reptil buaya dan rahang yang panjang, memiliki 2 sisi gigi yang tajam. Alligator Gar adalah predator yang rakus dan telah dikenal berbahaya untuk manusia, meskipun belum dikonfirmasi kematian karena Alligator Gar telah dicatat sampai saat ini. Gar adalah salah satu dari ikan tertua yang hidup saat ini.


3. Lamprey



Jika kamu berpikir lamprey hanyalah cacing kecil, maka berpikirlah lagi. Lamprey mampu tumbuh sampai sepanjang 3 meter dan mereka bisa memakan ikan secara ganas dengan menempel di tubuh ikan dengan ratusan gigi kait di mulutnya. Lamprey sudah ada semenjak 360 juta tahun lalu, dan dianggap hewan 'setan'.
Hampir di pesisir air tawar di seluruh dunia kini menjadi habitat lamprey dan mereka menjadi wajah bagi ikan lainnya. Negara-negara seperti Finlandia, Korea Selatan, dan Swedia bahkan menjadikan hewan penghisap darah berbentuk cacing-ikan ini sebagai bahan makanan. Berminat mencoba?


4. Frilled Shark


Ini predator laut dalam, salah satu hiu yang paling primitif hidup pada zaman sekarang, adalah peninggalan dari periode Cretaceous, hiu berjumbai dapat tumbuh hingga 2 meter (Ukuran Hiu perempuan lebih besar daripada hiu laki-laki) dan mereka tinggal di perairan dalam, di mana sebagian besar mereka makan cumi-cumi. Mereka tidak berbahaya bagi manusia, dan Sebenarnya, hiu ini menghabiskan seluruh hidup mereka tanpa melihat manusia karena mereka tinggal di laut dalam. Hanya spesimen yang sudah mati biasanya terlihat di permukaan dan dicatat oleh nelayan atau ilmuwan.


5. Triops


Apakah julukan keren untuk triops? Jika kamu berpikir udang neraka, maka itu adalah benar. Beberapa orang menduga hewan ini adalah parasit rekayasa genetika yang lulus dari labotarium dalam sebuh film, namun triops adalah sisa jaman kuno yang sudah bertahan hidup sejak periode Triassic, sekitar 200 juta tahun lalu. Dengan daya tahan tubuh super kuat, mereka bahkan bisa ditemukan di saluran air, cobalah mencarinya.