Siang
hari yang begitu panas,membuatku memilih untuk menghabiskan waktu
dengan mengerjakan soal matematikayang berketerangan “tes UGM 2013”,
dirumahku yang tenang dan damai, dikotabanjarbaru. Bosan setelah dapat
mengerjakan dua ratus Sembilan puluh tujuh soal dalam waktu kurang dari
lima menit, *bukan karena apa, tapi kuputuskan untuk membukakunci
jawabannya, karena suhu badan ku langsung meningkat saat pandangan
pertama melihat soal-soalnya* .Aku pun memutuskan untuk bersantai sambil
menikmati eskelapa muda dengan rasa manis yang pas dan tidak membuat
enek. aku beranjakdari peristirahatan ku, ketika ku lihat jarum pendek di
jam tangan yang ku beli di paris dengan harga yang mahal menunjuk ke
arah angka lima. Aku berganti pakaian ku dengan pakaian olahraga, aku pun
berlari keliling komplek sambil menyapa tetangga-tetangga ku yang baik.
Saat jarak ku berlari mencapa delapan ribu empat ratus meter, Aku merasa saat itu semakin silau, aku bingung karna tidak merasa kepanasan, kukira sesuatu yang menyilaukan itu merupakan cahaya dari matahari, tapi ketika ku bertengadah, aku bingung melihat sebuah benda bercahaya yang datang menghampiriku dan berhenti tepat didepan wajahku. Tanpa rasa takut aku berniat menyentuh benda itu yang tenyata sebuah pensil . Saat tangan ku tepat menyentuh pensil tersebut, cahayanya hilang dan benda itu jatuh lalu di saat yang bersamaan, terdengar suara dari langit yang mengatakan
“selamat, kamu beruntung. Pensil itu memilihmu karna kamu keren. Ambil dan gunakan dengan baik. Pensil itu dapat membuat sesuatu yang nyata. Oiya, ini buku panduannya, bye”
aku hanya menganga karna bingung,aku pun langsung mengambil buku dan pensil itu, lalu aku memilih untuk pulangkerumah dan tidak melanjutkan olahraga soreku yang biasanya kuhabiskan dengan berlari sampai delapan ribu empat ratus satu meter.
Setelah selesai membaca buku panduan dengan ketebalan 667 halaman yang sudah termasuk kata pengantar dan daftar isinya, aku langsung berniat mencoba menggunakan pensil yang baru kudapat. Aku berfikir untuk menamai pensil ku terlebih dahulu, ada banyak nama yang terlintas di otakku seperti “pensil luar biasa yang kudapat sore hari”, “sesuatuyang hebat yang dapat membuat hal yang nyata” “pensil dengan tenaga maha dasyatsuper yang dapat membuat gambar yang akhirnya menjadi nyata” dan masih banyak lagi,tapi karena itu semua terlalu ribet, aku memutuskan menamai pensil ku itu dengan sebutan “pensil ajaib”. Aku telah membayangkan apa saja yang akan kubuat dengan pensil ajaib ku, namun tiba tiba ada yang mengetuk pintu rumahku. Aku pun membuka pintu dan ternyata ada seorang laki-laki tua yang tampak kelelahan dengan rambut yang berantakan.
“ada yang bisa saya bantu kek?” aku bertanya kepada lakilaki tua itu dengan sopan.
“kakek lapar nak, kakek mau mintamakan” ucapnya dengan lirih, aku tidak tega melihat lelaki tua itu,
“tunggu sebentar kek,” ucap ku,
aku pun langsung mengambil pensil ajaibku dan menggambar roti serta sebuah lemari lengkap dengan pakaian didalamnya. Aku menggambarkan lemari juga karena aku sedih melihat baju yang kakek itu kenakan sangat lusuh. Akupun langsung memberikannya kepada kakek itu.
“pensil itu memang tepat memilihkamu” kakek itu pergi dengan membawa lemari dan roti.
“tapikan lemarinya ukuran 4x5meter” gumamku yang kebingungan karna melihat seorang kakek tua yang bisa mengangkat lemari yang besar.
Setelah kebingungan ku memudar, akupun langsung mengambar sebuah mobil ferarri berwarna hitam denga ban mengkilat.Aku pun langsung mengemudikannya, dan saat diperjalanan aku berhenti untuk muntah dan aku baru ingat bahwa aku orang yang mabuk darat. Aku memutuskanmenggambar mobil pick up yang canggih, lalu aku bersantai dibelakang bagian mobil itu dan mobil ku berjalan sendiri karena aku mengaktifkan mode otomatisnya.Saat aku melihat lihat pemandangan tanpa sengaja aku melihat seorang wanita paruh baya yang kecopetan. Aku pun langsung menghentikan mobil dan berfikir keras untuk mencari cara menangkap penjahat itu. Setelah merasa mendapat ide yang cukup sedikit genius, aku langsung melaksanakan ide ku itu dengan menggambar sebuah robot anjing yang baik hati dan imut dengan tambahan peralatan canggih.Aku langsung menyuruh anjingku untuk menangkap penjahat yang telah berlari membawa dompet wanita dan dengan kecepatan cahaya penjahat itu langsung tak dapat meneruskan larinya , aku langsung menggambar pintu kemana saja dan memasukkan penjahat itu kepenjara dan aku memutuskan untuk kembali kerumah karena aku merasa kelelahan berfikir untuk mengalahkan penjahat tadi.
Disisi lain dari Negara Indonesia yangku diami –tepatnya empat kilometer dari wilayah aceh- ada seseorang yang juga mempunyai pensil yang ajaib. Dia memiliki pensil itu 2 hari sebelum aku mendapatkan pensil ajaibku, orang tersebut bernama sutejo. Dia menggunakan pensil ajaib untuk sesuatu yang jahat, seperti memproduksi tissue toilet yang kasar dengan tujuan membuat orang tersiksa saat di toilet. Menurutnya, jika orang tersiksa ketika didalam toilet, orang-orang akan malas pergi ke toilet dan memilih untuk menahan kotoran yang seharusnya dibuang, dengan begitu orang-orang tidak akan konsentrasi melakukan sesuatu hal dan kestabilan dunia akan kacau. Dia juga membuat jarum dengan lubang yang sangat kecil yang bertujuanagar para ibu rumah tangga kesusahan ketika akan menjahit, lalu emosi para ibu meningkat, ibu-ibu akan memarahi siapapun untuk melampiaskan emosinya, dan target utama kemungkinan besar adalah para anak, lalu para anak akan kesal lalu mencari kesenangan diluar rumah, ketika anak keluar, tentu harus membawa uang,dengan demikian kestabilan ekonomi akan terganggu, lalu dunia akan kacau. Tapihal itu belum terjadi karena perlu waktu yang lama untuk mendaptkan hasil itu.
Sutejo juga menggambar sebuah speaker ajaib. Speaker itu berfungsi untuk memberi tahu sutejo jika ada bahaya yang akan dialami sutejo. Dia menggambar itu, karena dia adalah orang yang selalu sial. Pada saat aku mendapat pensil ajaib, Sutejo diberitahu bahwa ada seorang pendekar yang juga memiliki pensil yang ajaib, yang akan mengalahkannya didunia ini. Sutejopun takut, tapi dia tidak tinggal diam. Sutejo pun menyusun rencana dengan sangat amat matang, bahkan kematangan atau over cook. Dengan segera dia pun memulai rencananya dengan pergi ke rumah ku.
Saat itu, tepat saat sutejo dalam perjalanan kerumahku, aku melihat pensil ajaibku mengeluarkan cahaya ungu.Menurut buku panduan, hal ini mengisyaratkan bahwa tujuan dari pensil ajaibku datang kepadaku akan mencapai klimaksnya. Ya, aku sudah tau hal ini akan datang bahkan dibuku panduan itu tertulis jelas biodata sutejo. Mulai dari tempat tanggal lahir, alamat lengkap, nama orang tua, sampai ke daftar mantannya. Aku sudah menyiapkan segalanya untuk hari ini. Aku sudah berfikir keras, tapikarena aku tau aku tidak ahli dalam menyusun rencana tapi aku hanya ahli dalammenyusun puzzle, maka akupun menggambar mesin waktu dan kembali kemasa lalu untuk menemui albert enstein. Menurutku dia orang yang genius dan dapat memberisolusi untuk masalahku.Aku meminta saran kepadanya agar aku dapat mengalahkan sutejo. Masalah dengan perbedaan bahasa ku tepis dengan menggambar konyaku penerjemah. Hingga akhirnya aku pun mendapat 1001 cara untuk mengalahkan sutejo.
Setelah cahaya dari pensil ajaib kumeredup *yang mengisyaratkan sutejo berjarak kurang dari lima puluh meter* akupun bersiap dengan mengeluarkan kotak yang telah ku gambar yang berukuran 20x10cm dengan corak bunga anggrek berwarna kuning. Ketika kotak itu dibuka maka akan keluar ribuan robot tentara yang siap bertempur menuruti perintah ku. Aku juga mengeluarkan sebuah botol yang jika dibuka akan mengeluarkan robot lebahyang siap menyerang orang jahat, jika disuruh oleh ku. Selain dua alat penyerangan itu, aku juga masih banyak menyiapkan alat alat penyerang yang luarbiasa lainnya.
“tok tok tok… toooktoktok”
suara ketukan pintu rumah kuterdengar. Aku pun langsung melihat jam tangan ku yang mahal yang jarum panjangnya menunjuk kearah angka satu, jarum pendek ke arah angka 3 serta jarum detik menunjuk kearah angka 12. “wah kalo memang yang mengetuk adalah sutejo, maka tepat sekali buku panduan itu” gumamku didalam hati. aku pun membuka pinturumahku,
“wah, keren, buku panduan itu memang benar” gumamku didalam hati lagi.
“selamat siang, apa anda memilikipensil ajaib?” Tanya sutejo.
“wah, selamat anda benar, silahkanmasuk” jawabku .
“terimakasih” balasnya.
Kami pun berbincang-bincang, dia memberitahuku bahwa dia tahu aku memiliki pensil ajaib dari informasi yang diberikan oleh speaker ajaibnya, lalu aku bertanya
“memang apa yang dikatakan speakermu?”
dia pun menjawab “speaker kuberkata ada seorang pendekar yang juga memiliki pensil yang ajaib, yang akan mengalahkan ku didunia ini” .
“berarti aku akan mengalahkanmudidunia ini, dan kau akan kalah didunia ini?” Tanya ku untuk memastikan.
“ya, bisa dibilang begitu” jawabnya lagi.
“wah, kau kasian sekali ya,ditakdirkan untuk kalah didunia ini, hem, bagaimana jika kita lewati takdirmu yang ini lalu lanjut ketakdirmu yang berikutnya?” aku memberi saran kepadanya.
“apa benar bisa begitu? Bagaimana caranya?”tanyanya penasaran.
“kau kan ditakdirkan untuk kalah didunia ini, tapi kau tidak tau apa yang akan terjadi didunia selanjutnya, jadi kusarankan kau agar pergi kedunia berikutnya, dengan cara kau gambar tongkat sihir,lalu sihir dirimu agar langsung berada didunia berikutnya” jelasku.
“benar juga ya, baiklah” jawabnya.
Tanpa fikir panjang sutejo langsungmelaksanakan apa yang aku sarankan, dan dia pun pergi kedunia yang selanjutnya–yaitu alam baka- dan tidak kembali lagi. Tak lama terdengar suara dari langit yang mengatakan
“selamat, kau telah memenangkanpertempuran melawan oang jahat luar biasa”,
“apa itu bisa dikatakanpertempuran? Bahkan salah satu dari 1001 rencanaku tidak ada yang digunakan”tanyaku kebingungan.
“ya, itu bisa jadi. Tugas mu sudah selesai,dan kini kehidupanmu akan kembali normal”
suara itu menghilang begitu jugadengan pensil ajaib dan semua benda ajaib yang digambar dengan pensil ajaib,lalu aku merasa semua menjadi putih sampai pandanganku mengabur hingga tak terlihat apapun lagi.
Kubuka mataku dengan dengan perlahan, kulihat sekeliling kamarku, kugerakkan tangan ku perlahan yang kemudian menyentuh soal matematika yang berketerangan “tes UGM 2013”, aku tidak mengingat apa-apa selain aku sedang menjawab soal matematika. Aku pun memutuskan berolahraga sore untuk meyegarkan otakku. Ditengah perjalanan ada seorang wanita paruh baya yang juga sedang berolahraga sore, ketika wanita itu melihatku, dia langsung menghampiriku dan langsung berterimakasih kepadaku, aku kebingungan dengan apa yang terjadi, aku tak dapat mengingat apapun dan memang seperti tak ada yang harus kuingat. Lalu aku berfikir, apakah ada sebuah Kenanganyang tak dapat lagi dikenang.
Saat jarak ku berlari mencapa delapan ribu empat ratus meter, Aku merasa saat itu semakin silau, aku bingung karna tidak merasa kepanasan, kukira sesuatu yang menyilaukan itu merupakan cahaya dari matahari, tapi ketika ku bertengadah, aku bingung melihat sebuah benda bercahaya yang datang menghampiriku dan berhenti tepat didepan wajahku. Tanpa rasa takut aku berniat menyentuh benda itu yang tenyata sebuah pensil . Saat tangan ku tepat menyentuh pensil tersebut, cahayanya hilang dan benda itu jatuh lalu di saat yang bersamaan, terdengar suara dari langit yang mengatakan
“selamat, kamu beruntung. Pensil itu memilihmu karna kamu keren. Ambil dan gunakan dengan baik. Pensil itu dapat membuat sesuatu yang nyata. Oiya, ini buku panduannya, bye”
aku hanya menganga karna bingung,aku pun langsung mengambil buku dan pensil itu, lalu aku memilih untuk pulangkerumah dan tidak melanjutkan olahraga soreku yang biasanya kuhabiskan dengan berlari sampai delapan ribu empat ratus satu meter.
Setelah selesai membaca buku panduan dengan ketebalan 667 halaman yang sudah termasuk kata pengantar dan daftar isinya, aku langsung berniat mencoba menggunakan pensil yang baru kudapat. Aku berfikir untuk menamai pensil ku terlebih dahulu, ada banyak nama yang terlintas di otakku seperti “pensil luar biasa yang kudapat sore hari”, “sesuatuyang hebat yang dapat membuat hal yang nyata” “pensil dengan tenaga maha dasyatsuper yang dapat membuat gambar yang akhirnya menjadi nyata” dan masih banyak lagi,tapi karena itu semua terlalu ribet, aku memutuskan menamai pensil ku itu dengan sebutan “pensil ajaib”. Aku telah membayangkan apa saja yang akan kubuat dengan pensil ajaib ku, namun tiba tiba ada yang mengetuk pintu rumahku. Aku pun membuka pintu dan ternyata ada seorang laki-laki tua yang tampak kelelahan dengan rambut yang berantakan.
“ada yang bisa saya bantu kek?” aku bertanya kepada lakilaki tua itu dengan sopan.
“kakek lapar nak, kakek mau mintamakan” ucapnya dengan lirih, aku tidak tega melihat lelaki tua itu,
“tunggu sebentar kek,” ucap ku,
aku pun langsung mengambil pensil ajaibku dan menggambar roti serta sebuah lemari lengkap dengan pakaian didalamnya. Aku menggambarkan lemari juga karena aku sedih melihat baju yang kakek itu kenakan sangat lusuh. Akupun langsung memberikannya kepada kakek itu.
“pensil itu memang tepat memilihkamu” kakek itu pergi dengan membawa lemari dan roti.
“tapikan lemarinya ukuran 4x5meter” gumamku yang kebingungan karna melihat seorang kakek tua yang bisa mengangkat lemari yang besar.
Setelah kebingungan ku memudar, akupun langsung mengambar sebuah mobil ferarri berwarna hitam denga ban mengkilat.Aku pun langsung mengemudikannya, dan saat diperjalanan aku berhenti untuk muntah dan aku baru ingat bahwa aku orang yang mabuk darat. Aku memutuskanmenggambar mobil pick up yang canggih, lalu aku bersantai dibelakang bagian mobil itu dan mobil ku berjalan sendiri karena aku mengaktifkan mode otomatisnya.Saat aku melihat lihat pemandangan tanpa sengaja aku melihat seorang wanita paruh baya yang kecopetan. Aku pun langsung menghentikan mobil dan berfikir keras untuk mencari cara menangkap penjahat itu. Setelah merasa mendapat ide yang cukup sedikit genius, aku langsung melaksanakan ide ku itu dengan menggambar sebuah robot anjing yang baik hati dan imut dengan tambahan peralatan canggih.Aku langsung menyuruh anjingku untuk menangkap penjahat yang telah berlari membawa dompet wanita dan dengan kecepatan cahaya penjahat itu langsung tak dapat meneruskan larinya , aku langsung menggambar pintu kemana saja dan memasukkan penjahat itu kepenjara dan aku memutuskan untuk kembali kerumah karena aku merasa kelelahan berfikir untuk mengalahkan penjahat tadi.
Disisi lain dari Negara Indonesia yangku diami –tepatnya empat kilometer dari wilayah aceh- ada seseorang yang juga mempunyai pensil yang ajaib. Dia memiliki pensil itu 2 hari sebelum aku mendapatkan pensil ajaibku, orang tersebut bernama sutejo. Dia menggunakan pensil ajaib untuk sesuatu yang jahat, seperti memproduksi tissue toilet yang kasar dengan tujuan membuat orang tersiksa saat di toilet. Menurutnya, jika orang tersiksa ketika didalam toilet, orang-orang akan malas pergi ke toilet dan memilih untuk menahan kotoran yang seharusnya dibuang, dengan begitu orang-orang tidak akan konsentrasi melakukan sesuatu hal dan kestabilan dunia akan kacau. Dia juga membuat jarum dengan lubang yang sangat kecil yang bertujuanagar para ibu rumah tangga kesusahan ketika akan menjahit, lalu emosi para ibu meningkat, ibu-ibu akan memarahi siapapun untuk melampiaskan emosinya, dan target utama kemungkinan besar adalah para anak, lalu para anak akan kesal lalu mencari kesenangan diluar rumah, ketika anak keluar, tentu harus membawa uang,dengan demikian kestabilan ekonomi akan terganggu, lalu dunia akan kacau. Tapihal itu belum terjadi karena perlu waktu yang lama untuk mendaptkan hasil itu.
Sutejo juga menggambar sebuah speaker ajaib. Speaker itu berfungsi untuk memberi tahu sutejo jika ada bahaya yang akan dialami sutejo. Dia menggambar itu, karena dia adalah orang yang selalu sial. Pada saat aku mendapat pensil ajaib, Sutejo diberitahu bahwa ada seorang pendekar yang juga memiliki pensil yang ajaib, yang akan mengalahkannya didunia ini. Sutejopun takut, tapi dia tidak tinggal diam. Sutejo pun menyusun rencana dengan sangat amat matang, bahkan kematangan atau over cook. Dengan segera dia pun memulai rencananya dengan pergi ke rumah ku.
Saat itu, tepat saat sutejo dalam perjalanan kerumahku, aku melihat pensil ajaibku mengeluarkan cahaya ungu.Menurut buku panduan, hal ini mengisyaratkan bahwa tujuan dari pensil ajaibku datang kepadaku akan mencapai klimaksnya. Ya, aku sudah tau hal ini akan datang bahkan dibuku panduan itu tertulis jelas biodata sutejo. Mulai dari tempat tanggal lahir, alamat lengkap, nama orang tua, sampai ke daftar mantannya. Aku sudah menyiapkan segalanya untuk hari ini. Aku sudah berfikir keras, tapikarena aku tau aku tidak ahli dalam menyusun rencana tapi aku hanya ahli dalammenyusun puzzle, maka akupun menggambar mesin waktu dan kembali kemasa lalu untuk menemui albert enstein. Menurutku dia orang yang genius dan dapat memberisolusi untuk masalahku.Aku meminta saran kepadanya agar aku dapat mengalahkan sutejo. Masalah dengan perbedaan bahasa ku tepis dengan menggambar konyaku penerjemah. Hingga akhirnya aku pun mendapat 1001 cara untuk mengalahkan sutejo.
Setelah cahaya dari pensil ajaib kumeredup *yang mengisyaratkan sutejo berjarak kurang dari lima puluh meter* akupun bersiap dengan mengeluarkan kotak yang telah ku gambar yang berukuran 20x10cm dengan corak bunga anggrek berwarna kuning. Ketika kotak itu dibuka maka akan keluar ribuan robot tentara yang siap bertempur menuruti perintah ku. Aku juga mengeluarkan sebuah botol yang jika dibuka akan mengeluarkan robot lebahyang siap menyerang orang jahat, jika disuruh oleh ku. Selain dua alat penyerangan itu, aku juga masih banyak menyiapkan alat alat penyerang yang luarbiasa lainnya.
“tok tok tok… toooktoktok”
suara ketukan pintu rumah kuterdengar. Aku pun langsung melihat jam tangan ku yang mahal yang jarum panjangnya menunjuk kearah angka satu, jarum pendek ke arah angka 3 serta jarum detik menunjuk kearah angka 12. “wah kalo memang yang mengetuk adalah sutejo, maka tepat sekali buku panduan itu” gumamku didalam hati. aku pun membuka pinturumahku,
“wah, keren, buku panduan itu memang benar” gumamku didalam hati lagi.
“selamat siang, apa anda memilikipensil ajaib?” Tanya sutejo.
“wah, selamat anda benar, silahkanmasuk” jawabku .
“terimakasih” balasnya.
Kami pun berbincang-bincang, dia memberitahuku bahwa dia tahu aku memiliki pensil ajaib dari informasi yang diberikan oleh speaker ajaibnya, lalu aku bertanya
“memang apa yang dikatakan speakermu?”
dia pun menjawab “speaker kuberkata ada seorang pendekar yang juga memiliki pensil yang ajaib, yang akan mengalahkan ku didunia ini” .
“berarti aku akan mengalahkanmudidunia ini, dan kau akan kalah didunia ini?” Tanya ku untuk memastikan.
“ya, bisa dibilang begitu” jawabnya lagi.
“wah, kau kasian sekali ya,ditakdirkan untuk kalah didunia ini, hem, bagaimana jika kita lewati takdirmu yang ini lalu lanjut ketakdirmu yang berikutnya?” aku memberi saran kepadanya.
“apa benar bisa begitu? Bagaimana caranya?”tanyanya penasaran.
“kau kan ditakdirkan untuk kalah didunia ini, tapi kau tidak tau apa yang akan terjadi didunia selanjutnya, jadi kusarankan kau agar pergi kedunia berikutnya, dengan cara kau gambar tongkat sihir,lalu sihir dirimu agar langsung berada didunia berikutnya” jelasku.
“benar juga ya, baiklah” jawabnya.
Tanpa fikir panjang sutejo langsungmelaksanakan apa yang aku sarankan, dan dia pun pergi kedunia yang selanjutnya–yaitu alam baka- dan tidak kembali lagi. Tak lama terdengar suara dari langit yang mengatakan
“selamat, kau telah memenangkanpertempuran melawan oang jahat luar biasa”,
“apa itu bisa dikatakanpertempuran? Bahkan salah satu dari 1001 rencanaku tidak ada yang digunakan”tanyaku kebingungan.
“ya, itu bisa jadi. Tugas mu sudah selesai,dan kini kehidupanmu akan kembali normal”
suara itu menghilang begitu jugadengan pensil ajaib dan semua benda ajaib yang digambar dengan pensil ajaib,lalu aku merasa semua menjadi putih sampai pandanganku mengabur hingga tak terlihat apapun lagi.
Kubuka mataku dengan dengan perlahan, kulihat sekeliling kamarku, kugerakkan tangan ku perlahan yang kemudian menyentuh soal matematika yang berketerangan “tes UGM 2013”, aku tidak mengingat apa-apa selain aku sedang menjawab soal matematika. Aku pun memutuskan berolahraga sore untuk meyegarkan otakku. Ditengah perjalanan ada seorang wanita paruh baya yang juga sedang berolahraga sore, ketika wanita itu melihatku, dia langsung menghampiriku dan langsung berterimakasih kepadaku, aku kebingungan dengan apa yang terjadi, aku tak dapat mengingat apapun dan memang seperti tak ada yang harus kuingat. Lalu aku berfikir, apakah ada sebuah Kenanganyang tak dapat lagi dikenang.